Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-kagum sejak Plato membantah filsuf
muda, Thrasymachus, karena ia
menyatakan bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si
terkuat. Dalam Republik, Plato
meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik:
kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.
Penambahan kata sosial adalah untuk membedakan keadilan social dengan konsep keadilan dalam hukum. Keadilan
sosial juga merupakan salah satu butir dalam Pancasila. Kadang
beberapa orang menganggap yang namanya keadilan itu adalah kesamaan. Semua
dibagi sama semua dibagi rata. Seperti grup lawak Bagito, yang konon artinya
adalah bagi roto akhirnya tidak bertahan lama karena harus pecah akibat yang
kononnya juga karena tidak bagi rata.
Keadilan
yang diperjuangkan negara sosialis, yang membagi rata penghasilannya bagi
seluruh rakyat. Mau pintar ataupun bodoh, mau kerja keras ataupun kerja cerdas
semua dapat sama (kecuali pemimpinnya). Akhirnya toh, banyak yang tidak bisa
bertahan juga. Negara seperti Rusia dan Cina pun sekarang mau menerima tidak
bagi rata. Yang masih bertahan seperti Korea Utara dan Kuba, berakhir menjadi
kerajaan kecil atas nama sosialis dimana yang berkuasa ya keluarga penguasa juga.
Kekuasaan diwariskan berdasarkan kekerabatan bukan lagi karena pembagirataan.
Konsep
keadilan menurut saya, bukan kesamarataan. Kesetaraan jender juga bukan berarti
wanita duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Keadilan adalah menempatkan
segala sesuatu pada tempatnya.
Contohnya
seperti kepada anak. Misalkan punya dua anak yang satu sudah SMA dan satu lagi
masih SD. Dari bajunya saja, ngga mungkin diadilkan dengan mengambil harga yang
sama. Juga ngga mungkin diadilkan diberi uang ongkos dan sangu yang sama.
Mungkin lebih adil, kalau memberi anak SMA baju yang bagus sedikit karena dia
sudah diperhatikan orang lain. Dengan baju yang bagus, dia dapat menjaga
kehormatan dirinya dan keluarganya. Untuk yang SD, ya belum banyak yang
memperhatikan (walaupun belum tentu juga ya, katanya dari SD juga sekarang
sudah saling memperhatikan hehehe). Ongkosnya, ya yang besar lebih sedikit
sangunya karena wilayah perginya juga sudah semakin luas dibandingkan yang
masih SD. Itu masih bisa adil.
Begitu
juga untuk rakyat Indonesia. Keadilan bukan berarti semua mendapatkan hal yang
sama. Sesuai saja dengan tempatnya. Yang di desa dapat berbeda dengan yang di
kota. Yang kaya dapat lebih baik kalau mau bayar lebih mahal. Yang miskin, ya
dapat seadanya aja juga ga apa-apa, yang penting masih dapat.
Adil
juga bukan berarti memberikan sesuatu tanpa ada sesuatu dibelakangnya.
Misalnya, beberapa lembaga pemberi beasiswa lebih memprioritaskan siswa dari
sekolah tertentu untuk mendapatkan beasiswa, dengan harapan suatu saat nanti
kalau siswa itu sudah berhasil dia akan menjadi penyumbang lembaga beasiswa
tersebut. Bukan tidak adil kalau siswa dari sekolah lain cuma dapat jatah
sedikit.
Cukup
adil, kalau pembangunan hanya berlaku cepat di beberapa bagian tertentu
sedangkan di tempat lain seperti jalan di tempat atau malah mundur ke belakang.
Kenapa? Ya karena ada kepentingan tertentu tadi, ada sesuatu di belakangnya.
Lho
koq bisa disebut adil? Namanya juga manusia, wajar saja dong punya
kecenderungan tertentu walaupun sudah berusaha adil. Ada anak kesayangan, ada
murid kesayangan, juga ada rakyat kesayangan. Dan dalam suatu negara, biasanya
yang jadi kesayangan adalah warga partainya
Pengertian
kesejahteraan sosial
·
Kesejahteraan bermula dari kata sejahtera, berawalan
kata ke dan berakhiran kata an. Sejahtera berarti aman sentosa, makmur, dan
selamat, artinya terlepas dari segala macam gangguan dan kesukaran.
·
Menurut UU No.6 Thn 1974 yaitu suatu tata kehidupan
dan penghidupan sosial, material maupun spritual yang diliputi rasa keselamatan,
kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan setiap warga
negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah
dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.
·
Menurut PBB, kesejahetaran sosial adalah suatu
kegiatan yang terorganisasi dalam tujuan membantu penyesuaian timbal balik
antara individu-individu dengan lingkungan sosial mereka
·
Secara umum (edi suharto) kesejahteraan sosial yaitu
suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang
bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan
perawatan kesehatan.
- Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
- Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial.
- Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara sejahtera.
- Di Amerika Serikat, sejahtera menunjuk ke uang yang dibayarkan oleh pemerintah kepada orang yang membutuhkan bantuan finansial, tetapi tidak dapat bekerja, atau yang keadaannya pendapatan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan dasar tidak berkecukupan. Jumlah yang dibayarkan biasanya jauh di bawah garis kemiskinan, dan juga memiliki kondisi khusus, seperti bukti sedang mencari pekerjaan atau kondisi lain, seperti ketidakmampuan atau kewajiban menjaga anak, yang mencegahnya untuk dapat bekerja. Di beberapa kasus penerima dana bahkan diharuskan bekerja, dan dikenal sebagai workfare.
Kesejahteraan Sosial dapat berarti:
- Kesejahteraan sebuah masyarakat.
- Dalam ekonomi, pendayagunaan orang yang dianggap dalam sebuah kesatuan. (Lihat ekonomi kesejahteraan dan fungsi kesejahteraan sosial.)
- Penyediaan pelayanan sosial di berbagai bidang, untuk keuntungan masyarakat individu. Penggunaan ini memiliki gagasan yang mirip dengan negara sejahtera.
- Di Indonesia Kesejahteraan Sosial juga digunakan sebagai nama disiplin akademik, yaitu sisi terapan dari ilmu sosiologi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar